Friday, February 24, 2006

Pasrah saja

Saya masih memuji betapa kukuh hatinya adhi, teman kerja sekaligus pacar teman kuliahku icha. Dalam hujan badai dia tetap pulang ke rumah mengendarai motor hanya untuk menukar kendaraan menjadi mobil untuk menjemput dan mengantarkan icha pulang. Saat saya berkata betapa beruntungnya icha, adhi hanya menjawab bahwa hal itu terjadi karena dia belajar dari kesalahan.

Pada saat saya sudah maksimal, dan ini belajar dari kesalahan pula. Mungkin benarnya saya tetap dilihat salah di matanya. Tapi apa daya saya? Malam ini, hari ini, saya harus mengaku kalah, lalu pasrah.

1 comment:

raindancer said...

buat laki-laki yg mencintai seseorang, hal seperti itu adalah suatu kebahagiaan yg berganda karena dapat memberi sekaligus memiliki reward.. which is 'meeting and being together with the person he loves'.. Nanti.. pada saat menikah dan punya anak.. hal seperti ini jadi karunia yg lebih berlipat ganda lagi..
Sungguh beruntung Adhi..

But then again.. Who am i to tell?.. hiks..